Fakta Penting tentang Penyakit Refluks Gastroesofagus


Refluks gastroesofagus, atau yang biasa dikenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang. Namun, tahukah kamu fakta penting tentang penyakit ini?

Pertama-tama, apa sih sebenarnya penyakit refluks gastroesofagus itu? Menurut dr. Michael F. Vaezi, seorang ahli gastroenterologi dari Vanderbilt University Medical Center, penyakit ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti nyeri dada, sensasi terbakar di dada, dan rasa pahit di mulut.

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 20% populasi dunia mengalami gejala refluks gastroesofagus setidaknya sekali seminggu. Hal ini menunjukkan betapa umumnya penyakit ini terjadi.

Salah satu fakta penting tentang refluks gastroesofagus adalah bahwa kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Menurut Dr. Joel E. Richter, seorang ahli gastroenterologi dari Temple University School of Medicine, “Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada lambung dan memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.”

Selain itu, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga dapat memperburuk gejala refluks gastroesofagus. Menurut American College of Gastroenterology, “Rokok dapat melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan, sehingga memudahkan asam lambung naik ke atas.”

Penting untuk diingat bahwa jika gejala refluks gastroesofagus tidak diobati dengan baik, dapat meningkatkan risiko terkena komplikasi serius seperti esofagitis dan Barrett’s esophagus, yang dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.

Jadi, jangan remehkan gejala refluks gastroesofagus. Jika kamu mengalami gejala seperti nyeri dada yang berkepanjangan, sensasi terbakar di dada, atau rasa pahit di mulut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan kita.