Penyakit MPOX, atau yang dikenal dengan Malaria Parasitik Oksigen Reaktif, merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. MPOX dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, dan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, kasus penyakit MPOX terus meningkat setiap tahunnya. Dr. Adi Utarini, seorang pakar epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa peningkatan kasus MPOX disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan yang mendukung perkembangan nyamuk pembawa parasit tersebut.
“Kondisi lingkungan yang lembab dan kotor menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Anopheles. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga turut memperparah penyebaran penyakit MPOX,” ujar Dr. Adi Utarini.
Penyakit MPOX dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, menggigil, dan sakit kepala. Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, seperti anemia, kerusakan organ, bahkan kematian. Oleh karena itu, penanganan penyakit MPOX harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
Dr. Andi Kurniawan, seorang dokter spesialis penyakit menular, menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi penyakit MPOX. “Pemeriksaan darah dan pengobatan dengan obat anti-malaria merupakan langkah penting dalam penanggulangan penyakit ini. Selain itu, upaya pencegahan seperti penggunaan kelambu berinsektisida juga sangat dianjurkan,” kata Dr. Andi Kurniawan.
Untuk mengurangi risiko penularan penyakit MPOX, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk. Selain itu, program pengendalian vektor dan kampanye penyuluhan tentang penyakit MPOX juga perlu ditingkatkan.
Dengan langkah-langkah preventif yang tepat dan penanganan yang cepat, diharapkan angka kasus penyakit MPOX di Indonesia dapat ditekan. Kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama, dan kita semua perlu berperan aktif dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain dari ancaman penyakit mematikan ini.