Apakah kamu sudah tahu tentang mitos dan fakta seputar penyakit menular seksual (PMS)? Seiring dengan perkembangan zaman, informasi tentang PMS semakin mudah diakses, namun sayangnya masih banyak orang yang terjebak dalam mitos-mitos yang tidak benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui mitos dan fakta seputar PMS yang sebenarnya.
Mitos pertama yang sering kali muncul adalah bahwa PMS hanya menular melalui hubungan seksual. Namun, menurut dr. Maria Lestari, pakar kesehatan reproduksi, PMS juga dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menggunakan alat pelindung seperti kondom saat berhubungan seksual.
Selain itu, masih banyak yang percaya bahwa PMS hanya menyerang orang yang berperilaku seks bebas. Padahal, menurut dr. Andika Pratama, ahli penyakit menular, siapa pun bisa terinfeksi PMS, termasuk orang yang hanya memiliki satu pasangan seksual. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak menghakimi orang yang terinfeksi PMS.
Mitos lain yang perlu diungkap adalah bahwa PMS tidak bisa disembuhkan. Padahal, menurut WHO, PMS seperti HIV/AIDS dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat. “Penting bagi penderita PMS untuk segera mencari pertolongan medis agar dapat mendapatkan pengobatan yang sesuai,” ujar dr. Budi Santoso, dokter spesialis penyakit menular.
Selain itu, masih ada mitos yang menyatakan bahwa PMS tidak berbahaya. Namun, menurut dr. Anita Wijaya, PMS dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi saluran reproduksi dan bahkan kanker. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Terakhir, masih banyak yang percaya bahwa PMS hanya menyerang orang dewasa. Namun, menurut data Kementerian Kesehatan, kasus PMS pada remaja dan anak-anak juga semakin meningkat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan edukasi tentang PMS kepada generasi muda.
Dengan mengetahui mitos dan fakta seputar PMS, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat. Jangan biarkan diri kita terjebak dalam informasi yang salah. Ingatlah, kesehatan adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.