Mitos dan Fakta seputar Penyakit Menular Seksual: Perspektif Dokter Spesialis


Mitos dan fakta seputar penyakit menular seksual (PMS) selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Banyak orang memiliki pemahaman yang keliru tentang PMS, sehingga informasi yang benar dari dokter spesialis sangat penting untuk disebarkan.

Dr. Ahmad, seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, mengatakan bahwa salah satu mitos yang sering dipercayai orang tentang PMS adalah bahwa hanya orang yang sering berganti pasangan seksual yang bisa terinfeksi. Padahal, PMS bisa menular kepada siapa saja, tanpa terkecuali. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk selalu waspada dan melakukan pencegahan.

Selain itu, ada juga mitos yang mengatakan bahwa PMS hanya bisa ditularkan melalui hubungan seksual penetratif. Dr. Budi, seorang ahli urologi, menegaskan bahwa PMS bisa ditularkan melalui berbagai jenis aktivitas seksual, termasuk seks oral dan seks anal. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk menggunakan perlindungan saat berhubungan seksual.

Namun, tidak semua informasi tentang PMS adalah mitos. Beberapa fakta tentang PMS juga perlu disampaikan kepada masyarakat. Misalnya, fakta bahwa PMS bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diobati. Dr. Cinta, seorang dokter spesialis kandungan, mengatakan bahwa PMS seperti klamidia dan sifilis bisa menyebabkan infertilitas jika tidak diobati dengan tepat.

Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk terbuka dan berani memeriksakan diri ke dokter spesialis jika merasa memiliki gejala PMS. Jangan malu atau takut untuk berkonsultasi, karena kesehatan adalah hal yang paling berharga. Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Dharma, seorang pakar kesehatan masyarakat, “Edukasi dan pencegahan adalah kunci untuk mengatasi masalah PMS. Mari kita bersama-sama memerangi PMS dengan pengetahuan yang benar.”