Dampak Ekonomi dari Penyakit Menular dan Tidak Menular di Indonesia


Penyakit menular dan tidak menular memiliki dampak ekonomi yang signifikan di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penyakit menular seperti demam berdarah dan tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Selain itu, penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi juga semakin meningkat prevalensinya di tengah masyarakat.

Dampak ekonomi dari penyakit menular terutama terlihat dari biaya pengobatan dan kehilangan produktivitas akibat absensi kerja. Menurut Dr. Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, “Penyakit menular seperti influenza dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar akibat penurunan produktivitas dan biaya pengobatan. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan.”

Sementara itu, dampak ekonomi dari penyakit tidak menular juga tidak bisa diabaikan. Menurut data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, biaya pengobatan penyakit tidak menular seperti kanker dan penyakit jantung dapat mencapai puluhan juta rupiah per tahun. Hal ini tentu saja memberikan beban finansial yang besar bagi masyarakat Indonesia.

Dalam menghadapi dampak ekonomi dari penyakit menular dan tidak menular, diperlukan langkah-langkah preventif yang efektif. Menurut Prof. Dr. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MPH, PhD, “Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyakit menular. Sementara itu, untuk penyakit tidak menular, pengendalian faktor risiko seperti merokok dan pola makan tidak sehat sangat diperlukan.”

Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak ekonomi dari penyakit menular dan tidak menular, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan diri. Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu terus berupaya untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan guna mengurangi beban ekonomi akibat penyakit-penyakit tersebut.